STOP! Ini 6 Akibat Orangtua Suka Memukul Anak

Setiap orangtua tentu mengharapkan kelak anak-anaknya bisa tumbuh menjadi sosok dewasa dengan sifat dan karakter yang baik. Untuk mencapai hal tersebut, orangtua memiliki peran utama dalam proses pengasuhan. Tidak jarang, dalam proses tersebut orangtua memberikan perlakuan yang keliru seperti memukul atau menghardik saat anak melakukan kesalahan. Pengasuhan dengan kekerasan tidak akan mengatasi perilaku buruk anak dan menjamin anak menjadi lebih baik nantinya.

Beberapa orangtua justru percaya bahwa kekerasan diperlukan untuk mendisiplinkan anak. Ada juga orangtua yang beranggapan bahwa pukulan sebagai bentuk pembelajaran agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa memukul adalah bentuk kasih sayang orangtua. Padahal hal tersebut justru akan berakibat buruk pada perkembangan anak dan memiliki dampak berkepanjangan bahkan hingga anak dewasa.

Banyak cara lebih baik yang sebenarnya dapat orangtua lakukan tanpa menggunakan kekerasan fisik. Pola asuh yang positif akan berdampak baik pada perilaku anak. Sebaliknya, pola asuh yang negatif akan berdampak buruk pula pada perilaku anak. Dilansir dari situs American Psychologycal Association (apa.org) banyak penelitian telah menunjukkan bahwa hukaman fisik seperti memukul dapat menyebabkan peningkatan agresi, perilaku antisosial, cedera fisik, dan masalah kesehatan mental untuk anak-anak. haulatoys.id sudah merangkum beberapa akibat dari memukul anak, berikut penjelasannya.

  1. Sama saja memberikan contoh memukul Perilaku anak adalah cerminan perilaku orangtua. Anak-anak mengamati dan meniru perilaku orang-orang disekitarnya. Sering memukul dapat memberikan kesan kepada anak bahwa memukul itu adalah hal yang wajar, dan seolah memberikan izin untuk memukul orang-orang di sekitarnya jika mereka melakukan kesalahan.

  2. Merendahkan orangtua Kepuasan sesaat yang orangtua rasakan setelah memukul anak biasanya akan berakhir sebagai rasa bersalah dan penyesalan. Apalagi kalau memukul anak hanya karena masalah kecil, akan membuat mereka takut kepada orangtuanya sendiri. Hal ini juga akan mendorong anak memiliki sifat pembohong karena merasa takut memberitahu kebenaran kepada orangtua saat melakukan kesalahan. Selain itu, berdampak buruk juga pada ikatan emosional antara orangtua dan anak.

  3. Merendahkan anak Selain menyakiti secara fisik, melakukan kekerasan kepada anak akan berdampak buruk secara berkepanjangan pada emosionalnya. Jika orangtua terus menerus melakukan kekerasan secara verbal dan non verbal, maka anak akan merasa bahwa dirinya tidak berharga. Bahkan hingga dewasa, anak akan melabeli bahwa dirinya tidak baik dan tidak berharga.

  4. Menurunkan rasa percaya diri Memukul anak sama sekali tidak akan membuat dirinya tumbuh dengan mental yang kuat. Saat orangtua memukul anak, rasa sakit fisik mungkin akan sembuh tetapi rasa sakit emosional akan tetap tergores salama hidupnya. Anak akan kehilangan kepercayaan dirinya karena merasa bahwa dirinya buruk.

  5. Membentuk anak pemberontak Sering memukul anak sama saja orangtua tidak memedulikan perasaanya. Jika hal ini terjadi terus menerus, anak akan menjauhkan diri dari orangtuanya sendiri. Satu atau dua waktu mungkin anak akan merasa takut setelah dipukul, namun setelah beberapa waktu anak akan merasa biasa saja dan sangat memungkinkan ia akan menjadi pemberontak. Anak akan menjadi lebih berani untuk melanggar perintah yang orangtua buat karena sudah merasa biasa dengan hukuman fisik yang akan diberikan.

  6. Mendorong perilaku anti-sosial Anak-anak yang sering mendapat hukuman secara fisik cenderung akan tumbuh menjadi sosok yang antisosial. Mereka akan merasa takut mengenal orang lain, merasa takut disakiti, dan tidak percaya diri bersosialisasi. Sehingga anak juga dapat tumbuh dengan sifat kurang peka dan kurang peduli akan orang-orang disekitarnya.

  7. Tidak bermanfaat Apabila harapan orangtua menjadikan anaknya lebih disiplin dan lebih baik dengan melakukan kekerasan fisik, itu salah besar. Memukul justru akan berdampak buruk bagi perkembangan anak, dan dampaknya hingga dewasa. Karena bukan pelajaranlah yang anak dapatkan, tapi luka yang membekas seumur hidup. Masih anggap remeh memukul anak? Semoga informasi di atas bisa menjadi renungan bagi orangtua dalam memberikan pola asuh terhadap anak-anaknya. Jangan sampai menyesal nantinya, ya!


mainanedukasi #mainankayuedukasi #bisnismainanedukasi #edukasimainan #tipsparenting #parenting #stopkekerasananak #parentingpositif #perkembangananak


Referensi:

https://www.apa.org/monitor/2012/04/spanking

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/52827-ID-kekerasan-versus-disiplin-dalam-pengasuh.pdf&ved=2ahUKEwjM7ZKosOD1AhVESmwGHXCbBOcQFnoECCsQAQ&usg=AOvVaw2nX-sVekLOPsFUFNDZFKou

https://parenting.firstcry.com/articles/negative-effects-of-beating-children/

https://wowparenting.com/blog/negative-effects-of-beating-children/