6 TIPS INI BISA BANTU BUNDA MELATIH BALITA CEPAT BERBICARA

Setelah anak bisa berjalan, perkembangan selanjutnya yang sangat dinantikan orangtua adalah kemampuan berbicara. Melatih anak belajar berbicara tentu memiliki tantangan tersendiri bagi setiap orangtua. Namun, hal ini tentu menjadi pengalaman yang menyenangkan juga, bukan? karena bisa menyaksikan banyak kelucuan anak yang tidak ada habisnya. Sejak lahir, bayi sudah bisa mendengar dan mengeluarkan banyak suara seperti menangis dan mendengkur. Jadi, sejak saat itulah proses balajar berbicara bayi sudah dimulai.
Anak-anak belajar berbicara dengan kecepatan yang berbeda-beda. Dan Kata pertama yang dapat mereka ucapkan juga bervariasi. Karena pada dasarnya setiap anak menyerap informasi dan mendapat cara penyampaian informasi yang tidak sama. Itu semua kembali lagi kepada pola asuh masing-masing orangtua. Sehingga tidak perlu membandingkan kemampuan berbicara anak yang satu dengan yang lainnya. Orangtua memang tidak perlu khawatir berlebih dengan kecepatan kemampuan berbicara anaknya, namun, ada baiknya untuk tetap memahami standar umum perkembangan bahasa pada anak. Hal ini dapat berguna untuk mengetahui lebih awal kemungkinan adanya masalah perkembangan pada anak. Tak dapat dipungkiri, banyak ditemukan kasus balita mengalami speech delay (keterlambatan bicara) dan telat dalam penanganannya sehingga membutuhkan bantuan dan waktu ekstra untuk belajar berbicara. Kali ini, haulatoys.id akan membahas perkembangan bahasa balita berdasarkan usia dan bagaimana cara melatihnya agar cepat berbicara. Dilansir dari healthline.com, berikut perkembangan Bahasa anak dari usia 0 (sejak lahir) hingga 36 bulan: Usia anak 0 hingga 6 bulan Pada usia ini, selain memangis bayi juga biasanya mengeluarkan suara mendengkur dan mengoceh. Selain itu, mereka sudah dapat memahami bahwa seseorang sedang berbicara. Apablia mendengar suara, mereka akan menoleh kearah suara. Usia anak 13 hingga 18 bulan Kosakata yang dapat dikuasai balita pada usia ini sekitar 10 hingga 20 kata. Pada usia ini, biasanya balita mengucapkan kata-kata secara berulang dan mulai meniru apa yang orang disekitarnya ucapka. Ingat, anak adalah peniru ulung, sehingga orangtua perlu untuk memperhatikan apa yang dikatakan. Selain itu, balita sudah dapat memahami perintah sederhana yang diungkapkan secara verbal. Usia anak 19 hingga 36 bulan Pada usia 19 hingga 24 bulan, perkembangan balita semakin pesat. Kosakata balita berkembang menjadi 50 hingga 100 kata. Mereka mungkin sudah mampu menyebutkan hal-hal seperti orang yang dikenalnya, bagian tubuh, dan benda-benda disekitarnya. Dan saat ini juga, mereka mampu berbicara dalam kalimat yang pendek. Balita memiliki kosakata 250 kata atau bahkan lebih saat usianya menginjak 2 hingga 3 tahun. Pada saat ini, biasanya mereka sudah mampu mengajukan pertanyaan, meminta sesuatu, dan dapat mengikuti arahan secara verbal lebih detail. Sekarang, Bunda telah mengetahui perkembangan bahasa anak secara umum. Hal ini bisa membantu Bunda untuk memastikan sejauh mana perkembangan berbicara pada anak dan mengdeteksi dini kemungkinan anak mengalami speech delay. Peran orangtua sangatlah penting dalam mendukung perkembangan anak. Berikut rangkuman cara melatih keterampilan bicara pada balita yang dapat Bunda lakukan.

  1. Membaca bersama Bunda bisa melakukan kegiatan membaca buku Bersama setiap hari dan sesering mungkin Bersama anak. Studi membuktikan, anak-anak mendapat kosakata lebih banyak melalui membaca buku bergambar daripada mendengar ucapan orang dewasa. Selain itu, berdasarkan jurnal dari europepmc.org, dengan membaca buku hanya satu buku setiap hari dapat membuat anak-anak mendapat 1,4 juta kata lebih banyak daripada anak-anak yang tidak dibacakan di taman kanak-kanak.

  2. Gunakan kata yang sesuai Siapa nih yang kalua ngomong sama anaknya suka diimut-imutin? Iya tahu kok, anak memang sangat menggemaskan, dan tanpa sadar terkadang orangtua tidak mengucapkan kata dengan baik dan semestinya. Namun, jangan biarkan hal ini terus-menerus ya, Bunda. Ingat! selain perilaku, anak juga akan meniru apa yang diucapkan orangtuanya. Otak anak akan terus mengolah semua informasi yang ditangkap oleh indra pendengarnya. Jadi, usahakan selalu menggunakan kata-kata sesuai dengan pelafalannya.

  3. Jangan banyak mengoreksi Balita masih belum mampu mengucapkan kata sesuai pelafalannya dengan sempurna. Mereka tentu sering menggunakan kata-kata yang salah dan susunan kalimat yang kurang sesuai. Jangan merasa perlu mengoreksinya, cukup tanggapi dengan pengunaan kata dan kalimat yang tepat.

  4. Sebut nama benda Balita sangat senang mengeksplor hal-hal di sekitarnya. Keingintahuan mereka anak benda-benda disekitar bisa menjadi media Bunda untuk memperbanyak kosakatanya. Beberapa balita akan mengambil benda atau barang yang mereka inginkan. Yang dapat Bunda lakukan adalah membantu mereka memahami nama-nama benda atau barang tersebut. Hal ini juga dapat mendorong balita untuk mengucapkan kata dari nama benda atau barang.

  5. Beri anak pilihan Dorong komunikasi anak dengan sering melibatkan mereka untuk menentukan pilihan. Mulailah dari hal paling sederhana, seperti memilih baju mana yang ingin mereka kenakan, jus apa yang ingin diminum, permainan apa yang dimainkan, dan banyak hal lainnya. Hal ini akan mendorongnya untuk menggunakan dan mengucapkan kata-kata yang sudah mereka ketahui. Apabila kata atau kalimat yang mereka ucapkan salah atau kurang tepat, Bunda bisa langsung memberikan contoh bagaimana cara mengucapkannya dengan baik dan tepat. Sehingga, semakin seringnya berkomunikasi akan membuat kosakata anak semakin banyak, pelafalan kata semakin jelas, dan susunan kalimat anak semakin baik.

  6. Batasi penggunaan gadget Studi membuktikan bahwa peningkatan waktu bermain gadget menyebabkan keterlambatan Bahasa (speech delay) pada anak berusia 18 bulan. Para ahli sepakat, cara terbaik meningkatkan perkembangan Bahasa anak melalui berinteraksi dengan orang lain dan tidak menatap layar (maksud di sini adalah gadget). American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan tidak lebih dari 1 jam waktu menatap layar (penggunaan gadget) per hari untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, dan lebih sedikit waktu untuk anak-anak yang lebih kecil. Itulah beberapa referensi yang bisa Bunda lakukan untuk melatih dan meningkatkan perkembangan Bahasa dan berbicara balita. Jika Bunda merasa khawatir karena anak sudah menginjak 2 tahun dan belum mencapai standar umum kemampuan menguasai kosakata sesuai umurnya seperti informasi di atas, tidak ada salahnya untuk membicarakan dengan dokter anak. Semoga informasi di atas bermanfaat.



mainanedukasi #mainankayuedukasi #bisnismainanedukasi #edukasimainan #tipsparenting #parenting #perkembanganbahasa #tipsbalita


Referensi:

https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk#concerns

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6382042/

https://europepmc.org/article/med/30908424

https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1086296X15627528

https://www.zerotothree.org/resources/301-tips-on-learning-to-talk

https://www.teachinglittles.com/teach-your-toddler-to-talk-language/