Mengatasi Gangguan Pencernaan pada Balita dengan Tepat
- by Admin
- 172
Tahukah Bunda? 80% dari sistem kekebalan tubuh manusia terdapat dalam saluran pencernaan. Sistem pencernaan anak-anak dan orang dewasa sangat berbeda. Pada dasarnya, sistem pencernaan anak-anak masih belum optimal dalam memaksimalkan fungsi dari masing-masing organ. Sehingga anak-anak sangat rentan terhadap masalah pencernaan. Makanan menjadi faktor utama gangguan pencernaan dialami oleh anak-anak. Makanan dengan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan organ pada sistem pencernaan kekurangan asam lambung dan enzim perncernaan sehingga tidak mampu mencerna makanan dengan baik.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada anak. Beberapa anak enggan untuk buang air besar di kloset sehingga mereka menahannya. Hal ini membuat tinja menjadi kerasa dan menyebabkan wasir atau robekan kecil di anus. Alhasil ini membuat anak semakin takut untuk buang air besar. Di samping 2 faktor tersebut, ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pencernaan:
- Alergi susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu seperti keju.
- Anak sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen
- Perubahan rutinitas anak seperti berpergian untuk sekolah dan perubahan cuaca menjadi lebih panas dapat mempengaruhi fungsi usus.
- Riwayat penyakit keluarga yang pernah mengalami konstipasi (sembelit).
Saat anak sedang mengalami gangguan pencernaan, tentu Bunda merasa khawatir bahkan stres menghadapinya. Dilansir dari henryford.com ada beberapa hal dasar yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk membantu memperlancar pencernaan anak. Bunda harus lakukan:
-
Dorong anak untuk minum banyak cairan Pastikan anak banyak minum air atau jus buah dengan kandungan air yang banyak, kaya serat dan rendah gula. Pada beberapa anak memberikan susu bisa memperparah sembelit.
-
Ajak anak aktif bergerak Aktivitas seperti olahraga atau permainan yang melibatkan aktivitas fisik dapat merangsang pencernaan dan mencegah sembelit.
-
Sediakan makanan kaya serat Makanan tinggi serat dan biji-bijian membantu menjaga usus memproses makanan melalui saluran pencernaan dengan kecepatan yang stabil. Jadi pastikan anak Bunda makan buah-buahan kaya serat (seperti apel dan pir), sayuran terutaman yang mentah (seperti wortel, tomat, brokoli), dan biji-bijian (seperti gandum dan barley).
-
Jadilah suportif Sesekali hargai usaha anak mencoba buang air besar dengan memberikan hadiah kecil. Beri pujian setiap kali anak berusaha buang air besar walaupun belum berhasil. Hindari memarahi, membentak, bahkan menghukum anak karena mengotori celananya dan belum mampu buang air besar.
-
Gunakan petrolium jelly Tidak ada salahnya menggunakan sedikit potrelium jelly di sekitar anus anak. Pelumasan dapat membuat jaln keluar tinja lebih lancar, dan stimulasi ekstra dapat memicu buang air besar. Namun, jika sembelit menyebabkan wasir atau robekan kecil pada anus maka berilah krim khusus untuk membantu proses penyembuhan.
Bunda jangan lakukan:
-
Memarahi anak Walaupun Bunda merasa frustasi menghadapi anak yang sulit buang air besar, memarahinya hanya akan membuat anak semakin takut dan merasa malu. Jika anak mengotori celananya, ajak anak ke kamar mandi, sambil membersihkan celananya berilah anak nasihat dengan tenang untuk buang air besar di kloset.
-
Buat anak duduk di kloset sampai dia buang air besar Bunda, daripada mendudukkan anak di toilet dan memaksa mereka untuk langsung buang air besar sebaiknya perhatikan tanda-tanda pertama yang dibuat anak sebelum buang air besar. Dengan mengetahuinya, Bunda dapat mendorong anak ke toilet sebelum buang air besar.
-
Membuat anak tegang Tidak ada salahnya untuk sedikit tegas mendorong aak untuk buang air besar. Namun, jika terlalu memaksanya dapat menyebabkan anak memaksa keluar kotorannya dan mengakibatkan wasir. Daripada memaksanya, mintalah anak minum segelas air dan makan buah tinggi serat kemudian setelah 30 menit coba lagi untuk buang air besar.
-
Membiarkan anak makan sembarangan Bunda perlu mengontrol makanan apa saja yang dikonsumsi anak. Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan (seperti roti, pasta, dan nasi) dikenal sebagai penyebab sembelit pada balita.
Itulah beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi gangguan pencernaan pada balita. Bawa anak ke dokter apabila menunjukkan gejala seperti sakit perut parah, muntah, perut membengkak, demam, dan tinja berdarah untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Semoga informasi di atas bermanfaat. Semoga informasi di atas bermanfaat.
mainanedukasi #mainankayuedukasi #bisnismainanedukasi #edukasimainan #tipsparenting #parenting #gangguanpencernaan #balitasehat #nutrisianak
Referensi:
https://www.henryford.com/blog/2016/11/toddler-constipation
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
https://www.healthline.com/health/childrens-health/toddler-constipation#when-to-call-a-doctor
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/stikes/article/download/3/62&ved=2ahUKEwiEroONkuX1AhX-wzgGHXOGBC8QFnoECAoQAQ&usg=AOvVaw0DWZ-LN66UbHMCtmM1hD-Q https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/jsii/article/download/62/58&ved=2ahUKEwiEroONkuX1AhX-wzgGHXOGBC8QFnoECBwQAQ&usg=AOvVaw1aSLK6SgQjxpMTbD7I1yLg
https://www.researchgate.net/publication/325986949_PENTINGNYA_KESEHATAN_PENCERNAAN