Cara Mengatasi Anak Muntah di Rumah

Salah satu gejala yang paling umum dialami oleh anak-anak adalah muntah. Muntah terjadi ketika isi lambung keluar dengan cepat melalui mulut. Hal ini juga yang menjadi asalan paling banyak orangtua membawa anaknya ke dokter. Sebelum muntah biasanya diawali dengan rasa mual (nausea) dan rasa penuh pada perut maupun dada. Saat inilah biasanya anak tampak pucat, berkeringat berlebih, rewel, dan tidak nafsu makan. Sebenarnya mual adalah cara alami tubuh mengeluarkan bahan toksik yang masuk kedalam lambung, selanjutnya rasa mual sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk mencegah kembali masuknya bahan toksik tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, muntah akan berhenti dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Karena biasanya muntah paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau keracunan makanan dan hanya akan berlangsung selama satu atau dua hari. Namun, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan anak. Berikut ulasannya.

  1. Jaga anak tetap terhidrasi Dilansir dari faieview.org, dehidrasi bisa mejadi masalah utama saat anak muntah. Setelah 30 sampai 60 menit anak Bunda muntah segera isi kembali cairan tubuhnya dengan melakukan ini:

    • Tunggu sampai anak merasa cukup lebih baik untuk meminta minum. Hindari memaksa anak untuk minum jika merasa perutnya masih tidak nyaman. Apabila anak sedang tidur, biarkan ia beristirahat dan jangan dibangunkan hanya untuk menyuruhnya minum.
    • Beri anak cairan dalam jumlah yang sedikit tetapi sering sekitar 5 sampai 10 menit sekali. Bunda bisa menggunakan sendok sebagai pengganti gelas.
    • Ganti cairan dengan air putih, namun apabila anak Bunda masih manyusui anak cukup berikan ASI.
    • Jika anak Bunda memuntahkan cairan, jangan berikan anak cairan apapun dan tunggu sampai 30 menit. Setelah itu coba lagi dengan memberikan cairan yang lebih sedikit.
  2. Istirahat perut Beri jeda untuk lambung mengolah makanan selama 30 sampai 60 menit setelah muntah. Jadi, jangan berikan anak Bunda makan apapun selama itu. Hal ini akan membantu perut untuk pulih lebih cepat.

  3. Makanan padat Setelah muntah biasanya anak merasa lapar karena telah mengeluarkan isi perutnya. Jika anak Bunda lapar dan meminta makanan, coba berikan makanan lunak dalam porsi yang sedikit. Beberapa makanan yang bisa Bunda berikan seperti mie, nasi, dan sereal kering. Jangan memberikan anak makanan berminya, berlemak, atau pedas.

  4. Berikan obat Jika anak muntah disertai demam, Bunda bisa pergi ke apotek dan berkonsultasi dengan pelayan kesehatan untuk memberikan obat demam yang tepat. Berdasarkan informasi dari idai.or.id, Bunda perlu membawa anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut bila disertai beberapa gejala seperti:

  • Muntah tetap berlangsung selama 12 jam untuk bayi dan 24 jam untuk anak-anak
  • diare, gangguan neurologis, atau gangguan pernafasan
  • sakit perut
  • muntah berwarna kehijauan
  • Sekarang Bunda tahu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak muntah di rumah. Apabila anak Bunda sedang mengalaminya saat ini, lakukan beberapa cara di atas dan semoga lekas sembut. Stay Healthy!

Referensi:

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apa-yang-perlu-dilakukan-bila-anak-muntah

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/treating-vomiting.aspx

https://www.fairview.org/Patient-Education/Articles/English/w/h/a/t/_/What_to_Do_When_Your_Child_is_Vomiting_89539