Ini yang Perlu Diketahui bunda tentang Disleksia pada Anak
- by Admin
- 77
Ini yang Perlu Diketahui Tentang Disleksia pada Anak
Disleksia merupakan salah satu jenis gangguan belajar yang paling umum dialami oleh anak-anak. Gangguan ini memengaruhi kemampuan anak dalam membaca, mengeja, dan memahami kata-kata, meskipun anak memiliki kecerdasan normal atau bahkan di atas rata-rata. Bagi orang tua, terutama ibu, penting untuk memahami tanda-tanda awal disleksia serta cara mendukung anak agar tetap berkembang optimal meski memiliki kondisi ini.
Apa Itu Disleksia?
Disleksia adalah gangguan neurologis yang berdampak pada kemampuan anak untuk mengidentifikasi suara dalam bahasa, serta bagaimana suara tersebut berhubungan dengan huruf dan kata-kata. Anak-anak dengan disleksia mungkin mengalami kesulitan dalam membaca dengan lancar, mengeja, atau memahami teks, meskipun kecerdasan dan kemampuan berbicara mereka tidak terpengaruh.
Anak yang disleksia bisa merasa frustasi karena kemampuan membaca mereka tidak sejalan dengan kemampuan berbicara atau berpikir yang sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami kondisi ini dan memberikan dukungan yang tepat.
Tanda-Tanda Disleksia pada Anak
Mendeteksi disleksia sejak dini sangat penting agar anak bisa mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat. Berikut beberapa tanda-tanda yang dapat diperhatikan:
- Kesulitan Menghubungkan Huruf dengan Suara: Anak mungkin kesulitan mengenali huruf-huruf dan suara yang terkait dengan huruf tersebut. Misalnya, mereka tidak bisa mengaitkan suara "b" dengan huruf B.
- Sulit Mengenali Pola Kata: Anak mungkin mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengingat pola kata yang umum, sehingga sering salah dalam mengeja atau mengucapkan kata-kata yang sering digunakan.
- Membaca Lambat atau Tidak Lancar: Anak yang disleksia sering kali membaca lebih lambat daripada anak-anak seusianya. Mereka juga mungkin membaca dengan jeda yang panjang di antara kata-kata atau mengabaikan kata-kata tertentu.
- Kesulitan Mengeja: Anak sering kali kesulitan mengeja kata-kata, bahkan yang sederhana. Mereka mungkin membalikkan huruf atau salah menempatkan huruf dalam kata.
- Masalah dengan Pemahaman Teks: Meskipun anak bisa membaca kata-kata, mereka mungkin kesulitan memahami isi teks yang telah mereka baca.
Apa Penyebab Disleksia?
Disleksia bukanlah akibat dari kurangnya usaha atau motivasi belajar, dan bukan pula disebabkan oleh gangguan penglihatan atau pendengaran. Penyebab utama disleksia adalah faktor genetik dan perbedaan dalam cara otak memproses bahasa. Anak-anak dengan anggota keluarga yang memiliki riwayat disleksia lebih cenderung mengalami kondisi ini.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak dengan disleksia memiliki pola aktivitas otak yang berbeda saat membaca dibandingkan dengan anak tanpa gangguan ini. Hal ini tidak berarti otak mereka kurang berfungsi, tetapi hanya berfungsi dengan cara yang berbeda.
Bagaimana Disleksia Dideteksi?
Jika orang tua mencurigai bahwa anak mereka mengalami disleksia, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berbicara dengan guru atau konselor sekolah. Dalam banyak kasus, anak-anak dengan disleksia memerlukan evaluasi yang komprehensif dari ahli psikologi atau spesialis gangguan belajar.
Proses evaluasi ini melibatkan tes membaca, ejaan, dan bahasa, serta wawancara dengan orang tua dan guru untuk memahami riwayat perkembangan anak. Diagnosa dini sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, seperti intervensi pendidikan atau bantuan khusus di sekolah.
Cara Mendukung Anak dengan Disleksia
Meskipun disleksia bisa menjadi tantangan bagi anak, ada banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung anak mereka agar tetap sukses dalam belajar. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Berikan Dukungan Emosional: Anak dengan disleksia sering merasa frustasi atau rendah diri karena mereka merasa berbeda dari teman-temannya. Orang tua harus memberikan dukungan emosional dan memastikan bahwa anak merasa dihargai atas usaha yang mereka lakukan, bukan hanya hasil akhirnya.
- Cari Bantuan Profesional: Bekerjasama dengan spesialis pendidikan, terapis, atau guru remedial dapat membantu anak dengan disleksia mengembangkan strategi belajar yang efektif. Terapi wicara atau pengajaran yang dirancang khusus juga bisa sangat membantu.
- Gunakan Teknologi: Saat ini, ada banyak alat dan aplikasi yang dirancang untuk membantu anak dengan disleksia, seperti perangkat lunak membaca dan ejaan yang dilengkapi dengan audio, serta alat bantu visual yang bisa memudahkan proses belajar anak.
- Ajari Anak dengan Pendekatan Multisensori: Menggunakan pendekatan belajar yang melibatkan berbagai indera, seperti melihat, mendengar, dan menyentuh, dapat membantu anak lebih memahami informasi dan meningkatkan keterampilan membaca.
- Libatkan Sekolah: Pastikan sekolah anak memberikan dukungan yang sesuai, seperti pengajaran yang dipersonalisasi atau waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas dan ujian.
Kesimpulan
Disleksia pada anak bukanlah akhir dari perjalanan belajar mereka. Dengan dukungan yang tepat, anak dengan disleksia dapat mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan berkembang dengan baik di lingkungan akademik dan sosial. Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan dorongan emosional, menemukan bantuan yang sesuai, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif di rumah. Memahami disleksia sejak dini akan membantu si kecil tumbuh dengan percaya diri dan meraih potensi terbaik mereka.