6 TIPS MENGASUH ANAK YANG KERAS KEPALA
- by Admin
- 70
Sifat keras kepala merupakan bagian dari kepribadian beberapa anak. Perilaku keras kepala pada anak membuat mereka tidak ingin mendengarkan atau mengikuti instruksi orangtua . Anak-anak yang keras kepala akan menentang perubahan dalam bentuk apa pun sekalipun perubahan itu untuk kebaikannya sendiri. Saat anak teguh dengan keinginannya, segala macam bujukan atau paksaan dari orangtua tidak akan mempengaruhi keputusannya. Dilansir dari parenting.firstcry.com, ada beberapa karakteristik perilaku eras kepala yang harus orangtua wasadai:
- Anak-anak yang keras kepala cenderung mempertanyakan segala seusatu yang dapat disalahartikan sebagai pemberontakan
- Mereka ingin didengar dan berharap untuk diakui yang membuat mereka sering menginginkan perhatian orangtua
- Mereka cenderung mandiri dan cerewet
- Mungkin sulit untuk melibatkan mereka ke dalam rutinitas karena mereka berkemauan bebas
- Mereka sering mengamuk
- Mereka menunjukkan sifat kepemimpinan dan bahkan bisa terlihat suka memerintah
- Mereka cenderung melakukan segalanya dengan kecepatan yang mereka tentukan sendiri
Meskipun sifat ini wajar di usia anak-anak, namun menangani perilaku keras kepala anak dengan tepat akan membentuk karakter yang berbeda ketika ia dewasa. Perlu untuk dipahami bahwa anak berperilaku keras kepala juga sebagai bentuk penegasan apa yang ia inginkan. Sehingga orangtua perlu mendidik anak untuk dapat mengolah emosi dan mengekspresikan perasaan dengan cara lain yang lebih baik. Dalam mengasuh anak yang keras kepala, orangtua membutuhkan kesabaran dan ketenangan ekstra. Untuk itu haulatoys.id sudah merangkum beberapa tips yang orangtua bisa lakukan dalam menghadapi anak yang keras kepala.
- Beri anak pilihan Orangtua perlu memberikan anak kesempatan untuk memutuskan pilihan mereka sendiri. Holly Nordenberg, pelatih parenting yang berasal dari Madison, Wisconsin, mengatakan bahwa, "Boarkan mereka membuat pilihan yang tidak penting dalam skema besar, seperti apa yang akan dikenakan, wrna cangkir apa yang akan digunakan, atau ayunan mana yang akan dimainkan di taman". Jadi, orangtua lebih baik memberikan pilihan daripada hanya sekedar melarang. Namun perlu diingat, pastikan orangtua memberikan pilihan yang mengarah pada keputusan yang baik.
-
Hindari berdebat dengan anak Anak-anak yang keras kepala akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan keinginannya. Bahkan mereka siap menghadapi pertengkaran secara langsung dengan orangtua. Jadi, jangan beri mereka kesempatan untuk itu. Lebih baik dengarkan saja dulu apa pun yang dikatakan anak, dengan begitu lebih mungkin mereka juga akan mendengarkan apa yang akan orangtua. Sehingga suasana komunikasi yang terbangun juga lebih tenang.
-
Bangun kedekatan Jika orangtua sering memaksakan anak melakukan sesuatu yang tidak diinginkan hanya akan membuat mereka semakin memberontak. Cobalah untuk membangun kedekatan dengan anak melalui melakukan aktivitas di rumah bersama, seperti menonton tv, bermain, dan membaca buku. Jadilah sahabat bagi anak, dengan begitu orangtua bisa lebih mengetahui apa yang diinginkan anak. Selain itu orangtua juga dapat menyisipkan instruksi sederhana melalui komunikasi yang terjalin selama melakukan aktivitas bersama.
-
Jadi teladan yang baik untuk anak Orangtua perlu instropeksi diri seperti apa selama ini cara berkomunikasi dan reaksi yang ditunjukkan dalam menghadapi masalah, karena bisa jadi anak hanya meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Anak-anak hanya peniru ulung, mereka mengamati apa saja yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Berilah contoh dan bantu anak cara mengelolah emosi dan mengkspresikan keinginan mereka dengan cara bicara serta sikap yang baik.
-
Jadi pendengar yang baik Orangtua harus bersedia mendengarkan anak terlebih dahulu, karena bisa jadi mereka menjado pemberontak karena merasa tidak didengarkan. Bangunlah percakapan yang santai dan beri anak kesempatan untuk mengutarakan perasaan dan alasan mereka atas apa yang dilakukan atau diputuskan. Jangan menjadi orangtua pasif yang hanya ingin didengar tapi enggan mendengarkan pendapat anak.
-
Tetap tenang Ini adalah kunci paling utama dalam menghadapi perilaku keras kepala pada anak. Meneriaki dan membentak anak hanya akan membuat suasana tagang dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental anak. Orangtua tetap boleh tegas, tetapi tidak boleh kasar. Daripada bertengkar dan saling berteriak dengan anak, lebih baik bantu anak untuk mengutarakan keinginan dan perasaannya dengan cara yang lebih tepat. Karena pada dasarnya anak-anak belum sepenuhnya memahami cara mengekspresikan perasaannya dengan baik. Nasihatilah anak dengan nada bicara dan perkataan yang baik, dengan begitu peluang untuk anak mendnegarkan lebih besar dibanding berteriak dan menggunakan kata-kata yang kasar.
Itulah 6 tips menghadapi perilaku keras kepala pada anak yang bisa orangtua coba terapkan. Semoga Bermanfaat!
Referensi:
https://www.parents.com/parenting/better-parenting/tips-for-parenting-a-stubborn-child/
https://parenting.firstcry.com/articles/effective-ways-to-deal-with-stubborn-child/
https://www.momjunction.com/articles/effective-ways-to-deal-with-stubborn-kids_0076976/