Ragam kegiatan yang cocok untuk perkembangan anak usia 1-3 tahun

Berbagai kegiatan seperti membaca, menyanyi, dan berinteraksi dengan materi pembelajaran memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Namun, bermain juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk menguatkan sistem sensorik mereka. Banyak orang tua sering merasa bingung tentang apa yang dimaksud dengan permainan sensorik dan bagaimana manfaatnya untuk anak.

Permainan sensorik, atau sensory play, adalah jenis permainan yang bertujuan mengaktifkan dan menstimulasi panca indra anak. Fokusnya biasanya pada stimulasi sentuhan, penglihatan, dan pendengaran, karena ketiga indra ini lebih mudah diakses oleh anak-anak.

Pada usia dini, anak-anak cenderung berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka melalui panca indra (menyentuh, mengecap, mendengar, melihat, dan mencium). Mereka juga bereksplorasi dengan gerakan serta keseimbangan. Indra-indra ini membantu mereka memahami lingkungan dan berbagai hal baru yang mereka alami setiap hari. Saat bermain, anak-anak juga belajar lebih dalam tentang dunia sekitar mereka.

Manfaat Permainan Sensorik

Tiga tahun pertama kehidupan anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini, mereka mampu menyerap informasi dalam jumlah besar dan mengubahnya menjadi pengetahuan praktis. Permainan sensorik memberikan anak kesempatan unik untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang membantu pertumbuhan kognitif, motorik halus dan kasar, serta perkembangan bahasa. Aktivitas ini juga mendorong keterlibatan sosial dan interaksi dengan teman sebaya.

Selain itu, permainan sensorik bisa membantu anak mengembangkan keterampilan mindfulness, terutama dalam menenangkan anak-anak yang merasa cemas atau marah.

Kegiatan Sensorik untuk Anak Usia 1-3 Tahun

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan sederhana namun menyenangkan yang dapat membantu menguatkan sistem sensorik anak usia 1-3 tahun:

  1. Wadah Sensorik Bunda bisa membuat wadah sensorik dengan mengisi bak atau baskom dengan benda-benda alam seperti dedaunan, batu, dan pasir. Tekstur yang berbeda memberi anak pengalaman sensorik yang menarik. Pastikan bahan-bahan yang digunakan aman untuk anak.

  2. Bermain dengan Makanan Meski berantakan, membiarkan anak bereksplorasi dengan bahan makanan seperti meremas dan mencicipi dapat memberi mereka pengalaman sensorik yang penting. Aktivitas ini juga bisa membantu mereka lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan.

  3. Tabung Suara Cukup gunakan gulungan tisu kosong dan isi dengan bahan-bahan seperti beras atau kacang kering. Bunda bisa menutup ujung tabung dengan lakban dan membiarkan anak bermain dengan suara yang dihasilkan.

  4. Bermain Adonan Bunda bisa membuat adonan play dough sendiri atau membeli yang sudah jadi. Tekstur lembut adonan sangat menarik bagi anak-anak untuk bermain sambil mengasah keterampilan sensorik mereka.

  5. Balok Keseimbangan Ajak anak berjalan di atas garis yang dibuat dari lakban di lantai untuk melatih keseimbangan mereka. Aktivitas sederhana ini juga bisa membantu melatih kemampuan motorik kasar mereka.

  6. Kotak Pasir Bermain di kotak pasir dengan sekop dan cangkir membantu anak bereksplorasi sekaligus memicu imajinasinya.

  7. Bermain Ayunan Ayunan membantu melatih keseimbangan anak. Dorong perlahan dan biarkan mereka belajar menyeimbangkan tubuh mereka sendiri.

Dengan menggunakan beberapa barang yang mungkin sudah ada di rumah, Bunda dapat membantu anak terlibat dalam permainan sensorik yang mendukung perkembangan mereka. Meski terkadang berantakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak untuk belajar dan berkembang melalui interaksi dengan dunia sekitar.